agak laen (2024), movie
unmarked spoilers.
Beberapa kali nonton film komedi Indonesia selalu merasa nggak sreg dengan pacing dan komedi-nya sendiri. Ide filmnya cukup unik, chemistry pemain utama oke, akting seriusnya pun bagus.
Tapi yah seperti biasa: komedinya slapstick jadi berasa agak garing (it’s worse than Ngeri-Ngeri Sedap), banyak adegan lucu yang nggak krusial tapi jadinya berasa makan durasi, plus product placement ala sinetron.
Itu masih bisa dimaafkan karena keknya masuk selera masyarakat umum ya (cie jadi gue teh gak umum gitu? huft). Gw masi enjoy sih sama PP-nya.
Yang bikin kurang sreg adalah karena proses plot utamanya yang menyisakan beberapa plot hole. Plus eksekusi menjelang ending yang kurang “membungkus” seluruh jalan cerita. I feel like they didn’t deserve the ending. Kureng.
Kek gak cukup aja gitu: pas ending buru-buru, tapi durasinya sendiri abis sama bumbu lucu-lucuan-gak-penting di tengah.
Overall, latarnya unik, premisnya antik dengan eksekusi yang kurang ok, tandem karakter2nya bagus. Antara 6.5-7 lah ya.
Oiya gw jg baru sadar apa yang bikin merasa gak sreg: film ini genrenya ga jelas.
drama komedi bukan
crime komedi bukan
horor komedi bukan
They want to be everything at the same time and fails miserably.
Oh lalu ada pemeran disabilitas yang aslinya tidak disable dan kontribusinya ke plot juga minimum; hanya jadi lucu-lucuan soal disablitasnya aja. That quite unsettles me. Sisanya oke. Ide plotnya menarik banget si. Seger.
want talk about this post? write me an e-mail to reubyblush at gmail dot com !